Keterampilan Memberi Pengeuatan
(Re-inforcement)
A.
Pengertian
Pada umumnya penghargaan
memberi pengaruh positif terhadap kehidupan manusia, karena dapat mendorong dan
memperbaiki tingkah lakuseseorang serta meningkatkan usahanya. Memang sudah
merupakan fitrah manusia bahwa manusia ingin dihormati, dihargai, dipuji, dan
disanjung-sanjung, tentu saja semuanya ini dalam batas-batas yang wajar.
Untuk kegiatan
pembelajaran, penghargaan mempunyai arti tersendiri. Semua penghargaan ini
tidak berwujud materi, melainkan dalam bentuk kata-kata, senyuman, anggukan,
dan sentuhan. Pada dasarnya antara keterampilan memberi penguatan dengan
keterampilan bertanya saling terkait satu sama lainnya.
Intisari dari
penguatan itu adalah respons terhadap suatu tingkah laku positif yang dapat
meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Penguatan
tidak noleh dianggap sepele dan sembarangan, tetapi harus mendapatkan perhatian
serius.
Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam menggunakan keterampilan penguatan antara lain:
1. Hindari
komentar negatif, jika peserta didik tidak mampu menjawab pertanyaan jangan
dibentak atau dihina.
2. Kehangatan,
artinya perlihatkan dalam gerakan mimik, suara anggukan yang serius.
3. Kesungguhan,
dilaksanakan dengan serius tidak basa-basi.
4. Bermakna,
jika guru harus menjawab seperti bagus, tepat.
5. Perlu
ada variasi, seperti anggukan, senyuman sentuhan, bagus, gerakan tangan.
B.
Tujuan
1. Meningkatkan
perhatian siswa.
2. Melancarkan
atau memudahkan proses belajar mengajar.
3. Membangkitkan
atau mempertahankan motivasi siswa.
4. Mengontrol
atau mangubah sikap siswa.
5. Mengarahkan
cara berfikir tingkat tinggi.
C.
Komponen-komponen
yang terdapat dalam keterampilan penguatan
Pembelajaran
penguatan memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan proses dan
hasil pembelajaran jarang yang lebih memiliki makna dan bermutu. Pujian respons
positif yang diberikan oleh guru kepada peserta didik yang telah menemukan
prestasi, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik, anak akan merasakan
bahwa perbuatannya dihargai dan dengan demikian akan menjadi motivator untuk
terus berusaha manunjukkan prestasi terbaiknya.
Sepintas
mungkin hanya dengan ucapan terima kasih atau bentuk-bentuk pujian dan
penghargaan secra verbal yang disampaikan kepada peserta didik, oleh orang yang
memberi penguatan tidak memiliki arti apa-apa. Akan tetapi, bagi yang menerima
pujian, apalagi bagi anak akan merasa senang, karena apa yang ditunjukkannya
mendapat tempat dan diakui. Seyogianya guru harus melatih berbagai jenis
penguatan dan pembiasaan diri untuk menerapkan dalam pembelajaran, sehingga
pembelajaran tidak hanya sekedar barisi sajian materi untuk dikuasai oleh
peserta didik, tetapi bermuatan nilai-nilai edukatif untuk membentukl
pribadi-pribadi yang selalu saling menghargai.
Adapun
komponen-komponen yang terdapat dlaam keterampilan penguatan antara lain :
1. Penguatan
secara verbal,
Berupa kata-kata : ya,
bagus, tepat sekali, dan lain-lain.
Berupa kalimat :
pekerjaanmu, jaln pikiranmu bagus, saya setuju dengan pendapatmu itu, bagus teruskan
usahamu.
2. Penguatan
secara Gestural :
Diberikan dalam bentuk
mimik, gerakan, senyuman kerlingan mata, tepuk tangan, anggukan kepala,
menaikan jempolan dan sebagainya.
3. Penguatan
dengan cara mendekati siswa :
Mendekati siswa untuk
menyatakan perhatian terhadap pekerjaannya, duduk dalam kelompok diskusi kecil
dan sebagainya.
4. Penguatan
dengan sentuhan :
Dengan menepuk-nepuk
pundak siswa, menjabat tangan siswa, mengangkat tangan siswa dan sebagainya.
5. Penguatan
dengan memberikan pekerjaan yang menyenangkan :
Meminta siswa untuk
membantu temannya, meminta untuk memimpin suatu kegiatan dan sebagainya.
6. Penguatan
dengan memberikan tanda atau hadiah :
Memberikan benda atau
hadiah sebagai penghargaan atas pekerjaan siswa, memberikan komentar didalam
buku tulis siswa dan sebagainya.
D.
Cara
memberikan penguatan
1. Penguatan
harus jelas ditujukan kepada siswa tertentu.
2. Dapat
juga diberikan kepada kelompok siswa.
3. Penguatan
diberikan segera setelah munculnya tingkah laku yang diharapkan.
4. Memberikan
penguatan kepada sebagian siswa, jika siswa menjawabnya tak penuh.
DAFTAR PUSTAKA
Asril,
Zainal. 2010. Micro Teaching: Disertai
debngan Pedoman Pengalaman Lapangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar