Kamis, 02 Oktober 2014

Dua Belas Hukum Retorika

Dua Belas Hukum Retorika
Makalah
Sejarah Perkembangan Retroika
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliaah
 Retorika

Disusun Oleh
 Andri Syarifudin     1121153

Dosen Pembimbing: Darningwati, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BATURAJA
2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Swt, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berjudul ” dua belas hukum retorika  ”, di dalam makalah ini akan membahas mengenai prinsip dasar komunikasi, hakikat retorika serta sejarah perkembangan retorika.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penyelesaian makalah ini yang disebabkan kekurangan dan keterbatasan kemampuan pengetahuan yang penulis miliki dan masih jauh dari kesempurnaan.
Sehubungan dengan kekurangan dan kelemahan yang penulis lakukan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Darningwati, M.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Retorika, Atas apa yang telah diberikan ini saya dapat memberikan suatu bekal ilmu pengetahuan kepada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya mahasiswa Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Selain itu, penulsi berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila ada kekeliruan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini.


Baturaja ,  November  2013

                 Penulis


DAFTAR ISI


KATA PENGATAR............................................................................                    i
DAFTAR ISI.........................................................................................                   ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................                   3
A.    Latar Belakang............................................................................                   1
B.     Rumusan Masalah.......................................................................                   1
C.     Tujuan..........................................................................................                   2
D.    Manfaat ......................................................................................                   2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................                   3
DUA BELAS HUKUM RETORIKA.......................................                   3
BAB III PENUTUP..............................................................................                   7
A.    Simpulan......................................................................................                   7
B.     Saran............................................................................................                   7
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pada umumnya dalam kehidupan kita sehari-hari, berbicara merupakan suatu hal yang sangat penting. Dengan banyak berbicara kita dapat mengasah kemampuan berbicara kita secara tidak langsung kita mengungkapkan kreativitas berpikir kita. Contohnya dalam proses berpidato, secara spontan mereka akan menyampaikan suatu pesan kepada pendengar.
Berbicara merupakan alat komunikasi untuk kita saling berinteraksi, tukar-menukar informasi untuk mencapai suatu tujuan dan maksud tertentu yang telah kita sampaikan. Dalam berbicara pasti ada yang mendengar atau menerima apa yang telah disampaikan oleh seorang pembicara atau sering disebut komunikator. Komunikasi tidak hanya kita lakukan pada saat seorang komunikator sedang berbicara pada resipiens saja, akan tetapi dapat juga melalui media baik berupa surat, telepon dan televideo.
Adapun, Retorika sebagai ilmu bicara yang sangat diperlukan oleh setiap orang dalam artian retorika itu sendiri merupakan kesenian dan keterampilan berbicara yang dicapai berdasarkan bakat alam. Untuk lebih jelasnya dalam makalah ini akan membahas mengenai hakikat retorika dan sejarah perkembangan retorika.

B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut.
1.      Sebutkan dua belas hokum retorika ?
2.      Apakah yang perlu diperhatikan dalam hukum retorika ?
3.      Sebutkan kepandaian dan keterampilan berbicara ?

C.  Tujuan
Sehubungan dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui keterampilan berbicara.
2.      Untuk mengetahui hokum retorika.
3.      Untuk mengetahui skema yang jelas.

D.  Manfaat
      Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memberikan pengetahuan baru khusunya mengenai dua belas hukum retorika .
Secara praktis:
                              Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi:
Penulis diharapkan setelah membuat dan mempersentasikan makalah ini dapat lebih memahami tentang dua belas hukum retorika. 
Semoga setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui tentang menghadapi keberatan dalam menunjukan keyakinan dalm beragumentasi berdasarkan hokum retorika.
Semoga setelah membaca makalah ini bisa menambah wawasan pengetahuan, khususnya tentang dua belas hukum retorika. 


BAB II
PEMBAHASAN
DUA BELAS HUKUM RETORIKA

Sebagai penutup buku ini, dikedepankan dua belas hokum retorika, yang perlu diperhatikan oleh setiap orang yang mau memiliki kepandaian dan keterampilan berbicara.
1.      Kepandaian berbicara dapat dipelajari
Setiap manusia memiliki bakat untuk berbicara. Bakat ini harus dimunculkan, dibina dan dilatih. Ribuan ahli pidato yang berhasil hanya karna melakukan latihan yang teratur dan tekun. Mereka tida mundur setapak pun, ketika menghadapi kesulitan-kesulitan dalam latihan. Setiap orang ingin memiliki kepandaian dan keterampilan berbicara. Oleh karna itu belajarlah berpidato.

2.      Latihan dirimu dalam teknik berbicara !
Siapa yang mau mencapai hasil yang baik, harus memiliki alat-alat yang cocok untuk itu. Alat yang dibutuhkan seorang retor adalah suara dan bicara,. Banyak orang sangat memperhatikan perawatan kecantikan tubuh, sementara melalaikan perawatan suara. Suara mereka tidak bias terdengar jelas, meskipun berbicara di dalam ruangan yang kecil.  Maka dari itu bina lah suara, perhatikan artikulasi, bernafaslah sedalam mungkin, gerakanlah berbicara secara tepat, maka anda akan lebih mudah menjadi seorang retor yang baik.

3.      Hilangkan perasaan cemas – latihan berbicara sambil berpikir !
Jangan putus asa kalau merasa cemas dan takut sebelum bicara. Perasaan cemas dan takut yang timbi sebelum berbicara itu adalah ha alami dan manusiawi. Lewati latihan dan keberanian, perasaan itu berangsur-angsurakan lenyap dengan sendirinya. Oleh karna itu bicaralah sambil berpikir dan pikirlah sambil berbicara.
4.      Berpidato itu bukan mermbaca !
Seorang retor pertama-tama tidak membaca teks pidatonya. Dia menguasainya :teks,jalanpikiran dan bagian-bagiannya. Sebelum tampil ia melatih diri sehingga tampil dengan pasti dan mantap. Selama berpidato ia tetap mebina kontak dengan pendengarnya. Ia merasakan makna kata-katanya, member tekanan yang tepat dan memperhatikan dinamika bicara sehingga pidatonya menarik.

5.      Rumuskan tema pidato secara tajam !
Seoranf retor yang baik harus sanggup merumuskan tema secara tajam, dengan kata-kata yang singkat, padat dan menegaskan ! dia harus tau membatasinya tema. Selama berpidato tidak menyimbang dari tema, dan dia tahu bahwa berpidato bearti mengatakan apa yang perlu pada saat yang tepatbsecara efektif !

6.      Pidato harus memiliki skema yang jelas !
Seorang retor yang baik harus memiliki skema pidato yang jelas. Sebelum tampil ia harus menguasai skema itu, sebab satu onggokan batu belum bisa dikatakan rumah : satu onggokan kata-kata bukanlah pidato ! ingat : semua yang teratur akan mengesankan dan meyakinkan.

7.      Awal yang menarik….. penutup mengesankan !
Yang penting adalah bagaimana mereka membuka dan menutup pidato . awalilah pidato anda secara menarik. Dengan mempergunakan cerita singkat : dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang memancing. Sebaiknya kata-kata penutup ditulis. Rumusnya harus singkat. Tapi padat dan mengesankan
.
8.      Saya tahu, saya mau , dan saya berhasil
Seorang retor harus tahu bahwa dia tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membimbing para pendengarnya untuk mencapai satu tujuan. Ia harus berusaha supaya apayang dikehendaki diungkapkan melalui kata-kata secara meyakinkan. Kata-kata nya harus bisa menyentuh hati pendengarnya dan dapat mempengaruhi mereka mengambil keputusan untuk bertindak.
Oleh karna itu kehendakmu harus didasarkan pada pengetahuan yang dalam ! kedepan argumentasi yang meyakinkan untuk mencapai hasil yang efektif ! carilah efektifitas dan bukan aplus ! bangkitkan pada pendengar anda tindakan konkret dan bukan hanya sekedar semangat ! kalau demi kian maka kata-katamu sungguh-sungguh menjema kedalam tindskan !

9.      Tingkatan argumentasi , dan siaga menghadapi keberatan!
Menyebut tujuan pidato tanpa ditopang dengan argumentasi yang baik. Tidak akan membawa efek dalam pidato. Oleh karna itu yang harus anda lakukan adalah membeberkan argumentasi yang mantap dan menunjukan dasar-dasar kehendak yang meyakinkan. Arahkan kata-katamu kepada budi para pendengar sambil menyentuh perasaan hati mereka dan korbankanlah semangat mereka. Argumentasikan dan pembuktian harus dikemukakan secara bertahan dan teliti. Siap-siagalah selalu untuk menjawab keberatan yang mungkin akan dilontarkan.

10.  Yang membuat sang retor bahagia adalah membawakan pidato  !
Pidato sebagai pidato harus dibawakan ! memiliki satu teks pidato yang lengkap dan tersusun baik belum bisa memberi rasa puas kepada sang retor. Dia merasa puas dan bahagia, ketika atau sesudah membawakan pidato itu. Para pendengar baru dapat mengagumi seorang retor, ketika sedang atau sesudah mendengarkan pidato yang dibawakan. Teks pidato yang disimpan di laci tidak akan membuat para pendengar mengagumi sang retor.

11.  Bicaralah  jelas !
Berusahalah supaya berbicara sejelas mungkin. Pakailah kalimat dankata-kata sederhana yang gampang dimengerti. Gunakanlah contoh-contoh konkret untuk memperjelas maksud anda ! pengulamgan , namun setiap kali formulasikan secara lain , jauhkanlah kata-kata klise , kata-kata asing yang tidak dimengerti dan yang terlau popular , perbanyaklah senantiasa kosa katamu , : inget , ada ribuan buku yang menati anda , ada ribuan retor yang yang berbagai kepada anda

12.  Latihan menciptakan juara
Berpidato adalah satu kesanggupan dan keterampilan praktis , kepandaian dan keterampilan berbicara hanya bisa diperoleh melauli latihan , ini satu kebenaran sejarah sejak 2000 tahun lalu ,
Cicero ,  ahli pidato berkembangsaan romawi , menulis, “ saya berusaha dengan penuh semangat : saya menulis dan mengkonsep kan rancangan pidato : namun saya tidak merasa puas dengan latihan berpidato . siang dan malam budiku berkecimpungan dengan ilmu pengutahan. “ setiap retor harus selalu membina dan meninggatkan pengetahuannya pengetahuannnya. Untuk setiap pidato, dia harus menyiapkan diri dari jauh dan dari dekat.
    
Siapa yang melangkah masuk ke dalam arena retorika,tidak boleh lagi melalaikan usaha dan kerja keras untuk belajar berbicara : siapa yang sanggup , harus tabah berusaha untuk menyempurnakan nya. Latihan menciptaikan juara !

   

BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN

 Seorang retor yang baik harus memiliki skema pidato yang jelas. Sebelum tampil ia harus menguasai skema itu, sebab satu onggokan batu belum bisa dikatakan rumah : satu onggokan kata-kata bukanlah pidato ! ingat : semua yang teratur akan mengesankan dan meyakinkan.
Seorang retor harus tahu bahwa dia tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membimbing para pendengarnya untuk mencapai satu tujuan. Ia harus berusaha supaya apayang dikehendaki diungkapkan melalui kata-kata secara meyakinkan. Kata-kata nya harus bisa menyentuh hati pendengarnya dan dapat mempengaruhi mereka mengambil keputusan untuk bertindak.

B.     SARAN

Siapa yang melangkah masuk ke dalam arena retorika,tidak boleh lagi melalaikan usaha dan kerja keras untuk belajar berbicara : siapa yang sanggup , harus tabah berusaha untuk menyempurnakan nya. Latihan menciptaikan juara !
perbanyaklah senantiasa kosa katamu , : inget , ada ribuan buku yang menati anda , ada ribuan retor yang yang berbagai kepada anda ! .


DAFTAR PUSTAKA


Hendrikus, Dori Wuwur. 1991. Retorika: Terampil Berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi,  Bernegosiasi. Yogyakarta: Kanisius.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar