Kamis, 09 April 2015

Pembelajaran Micro Keterampilan Mengajar Perseorangan

Keterampilan Mengajar Perseorangan

Mengajar secara perseorangan ialah kegiatan guru menghadapi banyak siswa yang masing-masinng beerkesempatan unuk bertatap muka dengan guru serta memperoleh bantuan dan bimbingan guru secara perseorang. Hubungan tatap muka antara guru dengan para siswa secara perseorangan akan diwarnai oleh hakikat pengajaran perseorangan yang nampak dengan adanya:
a.         Hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antara guru dengan siswa juga antara siswa dengan siswa.
b.        Siswa belajar dengan kecepatan, cara, kemampuan, dan minatnya sendiri.
c.         Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
d.        Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi dan alat yang dipergunakan, dan bahkan tujuan yang akan dicapainya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setiap siswa yang belajar sendiri ada dalam suasanan belajar perseorangan. Untuk menciptkan suasana pengajaran perseorangan peran guru hendaknya sebagai:
a.         Organisator kegiatan belajar mengajar.
b.        Sumber informasi bagi siswa.
c.         Pendorong bagi siswa untuk belajar.
d.        Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa.
e.         Orang yang mendiaknosis kesulitan belajar siswa serta memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Komponen-komponen Keterampilan Mengajar Secara Perseorangan
1.        Perencanaa dan Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
Dalam merencanakan mengajar perseorangan hal-hal yang dapat dilakukan mencakup kegiatan sebagai berikut.
a)        Membantu siswa menetapkan tujuan pelajaran yang dapat dilakukan dengan diskusi atau menyiapkan bahan-bahan menarik yang mampu menstimulasi siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
b)        Merencanakan kegiatan belajar bersama para siswa yang mencakup pembicaraan tentang criteria keberhasilan, langkah-langkah kerja, waktu, serta kondisi belajar.
c)        Bertindak atau berperan sebagai penasihat bagi siswa bila diperlukan
d)       Membantu siswa menilai pencapaiannya sendiri.

2.        Pengorganisasian
Selama kekgiatan belajar perseorangan berlangsung, guru berperan sebagai organisator yang mengatur dan memonior kegiatan belajar dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan. Dalam hal ini guru perlu menguasai keterampilan sebagai berikut.
a)        Member orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah yang akan dipecahkan sebelum siswa mengerjakan tugasnya.
b)        Memfariasikan kegiatan yang mencakup penyediaan ruang kerja, peralatan, cara kerja yang diperlukan, serta alokasi waktu yang diperlukan.
c)        Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan serta menggunakan materi dan sumber sehingga dapat memberikan bantuan pada saat yang tepat.
d)       Membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa sehingga guru siap datang membatnu siapaa saja yang akan memrlukannya.
e)        Mengakhiri kegiatan suatu kulminasi (puncak kegiatan) yang dapat berupa laporan hasil kerja yang dicapai setiap siswa, dan dilanjutkan dengan kesimpulan tentang kemajuan yang telah dicapai siswa dalam kegiatan pembelajaran itu.

3.        Pendekatan Secara Pribadi
Hal-hal yang dpat dilakukan guru agar dapat mengadakan pendekatan secara pribadi dengan siswa antara lain sebagai berikut.
a)        Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa.
b)        Mendengar secara simpatik ide-ide yang dikemukakan oleh siswa.
c)        Memeberikan respon positf terhadap buah pikiran siswa.
d)       Membangun hubungan saling mempercayai (secara verbal atau dengan kata-kata) secara nonverbal atau ekspresi wajah, kontak langsung dengans siswa (menepuk bahu).
e)        Menunjukkan kesiapak untuk membantu siswa tanpa kecenderungan mendominasi atau mengambil alih tugas siswa.
f)         Mengerti perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan.
g)        Berusaha mengendalikan situasi shingga siswaa merasa aman, penuh pemahaman, merasa dibantu serta merasa menemukan alternatif pemecahan masalah yang dihadapinya.

4.        Memebimbing dan Memudahkan Belajar
Hal-hal yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa agar dapat terus maju tanpa mengalami frustasi adalah sebagai berikut.
a)        Memerikan penguataan yang tepat karena pada dasarnya penguatan merupakan dorongan yang penting bagi siswa untuk maju.
b)        Mengadakan supervisi sejak proses awal, yaitu guru segera berkeliling mendekati setiap siswa pada saat awal dimulainya kegiatan belajar secara perseorangan, dengan maksud untuk melihat apakah siswa sudah mulai bekerja dengan arah yang benar, dan bersedia membantu jika perlu.
c)        Mengadakan supervisi proses lanjut, yakni kegiatan guru untuk memberikan bantuan kepada siswa secara selektif bagi yaan memerlukan setelah kegiataan belajar perseorangan berlangsung beberapa lama.
d)       Mengadakaan supervisi pemaduan, yakni guru mendatangi setiap siswa, membantu menilai kemajuan, menyiapkan dan mengarahkannya pada kegiataan akhir yang harus dicapai dalam waktu yang tersisa untuk mencapai target, laporan yang harus dibuat, dan sebagaainya. 



DAFTAR PUSTAKA

Eriyanti dkk. 2002. Keterampilan Dasar Proses Belajar Mengajar (Pengajaran Micro). Tidak diterbitkan. Universitas Baturaja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar